Melonjaknya harga perumahan subsidi dari Rp135 juta menjadi Rp142 juta disambut oleh developer di Kota Pontianak.

Pemerintah via Kementerian PUPR mengeluarkan ketentuan kenaikan harga rumah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah sebesar tujuh juta, Per Januari 2018. Simak info mengenai dijual rumah BTN Pontianak.

Tapi sampai dikala ini kenaikan harga rumah belum diikuti dengan kenaikan penjualan di Kalbar. Pemilik Perumahan Mahkota Malaya, Bobby Anta Maulana mengaku ketidakcapaian target dikarenakan banyaknya hambatan.

"Karena banyaknya halangan hukum kita jadi tak menempuh target di 2018," ujarnya.

Realisasi KPR subsidi di Kalbar sebagian waktu laku sempat telat karena PKO bank pelaksana dengan PUPR yang tertunda beberapa bulan sehingga kita tak bisa akad di Januari serta Februari.

"Selanjut perubahan aturan mengenai spesifikasi bangunan yang petunjuk teknisnya baru terang di bulan juni, membikin teman sahabat memperlambat pembangunan takut tidak layak spesifikasi. Berdasarkan data di Bank BTN, realisasi KPR subsidi member masih di bawah 1000 unit," katanya.

Ketua Umum Dewan Pengurus Daerah REI Kalbar, Sukiryanto mengatakan per Januari 2018 terdapat kenaikan harga perumahan untuk macam 36 sebesar Rp7 juta.

"Menurut ketetapan pemerintah via menteri PUPR serta menteri keuangan Republik Indonesia. Terdapat kenaikan Rp7 juta untuk rumah subsidi pada 2018. Sebelum kenaikan harganya Rp135 juta naik menjadi 142 juta. Tapi kenaikan harga tersebut belum terealisasi di Kalbar," kata Sukir.

Sukir mengaku belum terealiasinya kenaikan harga rumah dikarenakan oleh berjenis-jenis problem berkaitan tata tertib.

"Kenaikan harga memang telah ditetapkan berdasarkan PMK tahun 2018 sebesar Rp7 juta melainkan hingga saat ini belum teralisasi. Seperti Itu pun pembangunan sekarang kita masih menunggu tata tertib spec baru yang dulunya tak dikendalikan seperti besi sekarang di atur seharusnya memakai besi 10 mm," tuturnya.

Ia berharap pemerintah secepatnya menuntaskan keadaan sulit sehingga sasaran sejuta rumah bisa tercapai.